Rabu, 28 Desember 2016

Arsitektur dan Topologi FTTx

Modus Aplikasi Jaringan FTTx


Jaringan kabel lokal fiber Optik (Fiber to The X) paling sedikitnya terdapat 2 perangkat aktif (Opto Elektrik) yang dipasang di Central Office dan yang satu lagi dipasang didekat dan atau dilokasi pelanggan. 
Berdasarkan lokasi penempatan perangkat aktif yang dipasang didekat dan atau dilokasi pelanggan maka terdapat beberapa Konfigurasi sebagai Berikut :

1. Fiber To The Building 
TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement atau tersebar dibeberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indor atau IKG, FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung pada jaringan kabel tembaga.
2. Fiber To The Zone
TKO terletak disuatu tempat diluar bangunan, biasanya berupa kabinet yang ditempatkan di pinggir jalan sebagai mana biasanya RK, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer, FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti RK.
3. Fiber To The Curb
TKO terletak disuatu tempat diluar bangunan, baik didalam kabinet, diatas tiang maupun di Monhole, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter saja, FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti Titik Pembagi.
4. Fiber To The Home
TKO terletak didalam rumah pelanggan, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indor atau IKR hingga beberapa puluh meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok (TB).
5. Fiber To The Tower
TKO terletak didalam shelter dari pada Tower, terminal aquipment system GSM/CDMA dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor hingga beberapa meter saja.
Jaringan kabel FO yang mencatu Tower sebagai berikut :

  • Kabel FO Drop kalau lokasi tower perkotaan.
  • Kabel FO Distribusi kalau lokasi tower di pinggiran kota.
Sehingga FTTT bisa dianalogkan sebagai pengganti ODP (FTTC) atau TB (FTTH)





Kamis, 10 November 2016

IbuNda

Ibunda,
Di Telapak Kakinya Kita Bisa Temukan surga
      
       Kita terlahir sebagai bayi-bayi yang lemah  dengan jutaan beban yang siap dilemparkan ke pundak Ibunda. kita pun dibesarkan dalam dekapan kasih sayangnya yang membuncah tanpa henti dengan deraan tingka polah tidak mengenakkan dari kita, buah atinya. Semua itu dilalu oleh Ibunda dengan tabah dan penuh kesabaran.
          Seorang ibu, bagaimanapun latar belakangnya, bagaimanapun sifatnya, tetaplah seorang ibu. Ibu adalah wanita yang dibekali Allah SWT kekuatan yang luar biasa untuk memikul beban dunia di pundaknya sekaligus kerapuhan yang begitu dinikmatinya.
           Kekuatan untuk beban dunia? Ya, karena di tangan ibundalah hitam putihnya kualitas kita para anak bangsa dipertaruhkan. Genarasi penerus yang rapuh tidak akan sanggup memberikan pencerahan bagi kehidupan umat.
          Hanya generasi yang cerdas sekaligus bertakwa yang akan mampu membangkitkan umat dari tidurnya yang lama dan ibundalah penentunya.
          Nikmatnya kerapuhan? Ibunda tetaplah manusia. Dia bisa merasakan kebahagiaan juga kesedihan, kesukacitaan dan penderitaan. Ibunda tetaplah wanita. Sekuat apa pun dia, ibunda bukanlah karang yang tak bisa mendengar, melihat, dan merasa.
          Oleh karena itulah, untaian kata "Surga dibawah telapak kaki ibu" sudah sepatutnya diberikan kepada ibunda. Surga adalah tujuan akhir yang diidamkan seluruh manusia. Di sanalah puncak segala kenikmatan dapat dirasakan oleh orang-orang yang beriman, dan ibu dapat menjadi lumbung amal saleh dan tiket ke surga bagi anak-anaknya jika mampu menjadi penopang bagi kerapuhannya dan pelipur bagi dukanya.

          Kisah para ibu kita memangtidak sehebat Khadijah r.a. atau Aisyah r.a. dalam sejarah dunia. Dia pun bukan Kartini yang mampu menghadirkan inspirasi bagi perjuangan wanita senusantara. Namun, ibunda memiliki kisah hebat bagi anak-anaknya tentang hidup dan perjuangannya. Dia pun mampu menjadi inspiratorbagi buah hatinya dalam menjalani kehidupan dengan segala godaan yang menerpa. Dia tetap akan menjadi sosok yang istimewa karena hanya ditelapak kakinya kita bisa temukan surga.