Ibunda,
Di Telapak Kakinya Kita Bisa
Temukan surga
Kita terlahir
sebagai bayi-bayi yang lemah dengan
jutaan beban yang siap dilemparkan ke pundak Ibunda. kita pun dibesarkan dalam dekapan
kasih sayangnya yang membuncah tanpa henti dengan deraan tingka polah tidak
mengenakkan dari kita, buah atinya. Semua itu dilalu oleh Ibunda dengan tabah
dan penuh kesabaran.
Seorang ibu,
bagaimanapun latar belakangnya, bagaimanapun sifatnya, tetaplah seorang ibu.
Ibu adalah wanita yang dibekali Allah SWT kekuatan yang luar biasa untuk
memikul beban dunia di pundaknya sekaligus kerapuhan yang begitu dinikmatinya.
Kekuatan untuk beban dunia? Ya, karena di
tangan ibundalah hitam putihnya kualitas kita para anak bangsa dipertaruhkan.
Genarasi penerus yang rapuh tidak akan sanggup memberikan pencerahan bagi
kehidupan umat.
Hanya generasi yang
cerdas sekaligus bertakwa yang akan mampu membangkitkan umat dari tidurnya yang
lama dan ibundalah penentunya.
Nikmatnya kerapuhan?
Ibunda tetaplah manusia. Dia bisa merasakan kebahagiaan juga kesedihan,
kesukacitaan dan penderitaan. Ibunda tetaplah wanita. Sekuat apa pun dia,
ibunda bukanlah karang yang tak bisa mendengar, melihat, dan merasa.
Oleh karena itulah,
untaian kata "Surga dibawah telapak kaki ibu" sudah sepatutnya
diberikan kepada ibunda. Surga adalah tujuan akhir yang diidamkan seluruh
manusia. Di sanalah puncak segala kenikmatan dapat dirasakan oleh orang-orang
yang beriman, dan ibu dapat menjadi lumbung amal saleh dan tiket ke surga bagi
anak-anaknya jika mampu menjadi penopang bagi kerapuhannya dan pelipur bagi dukanya.
Kisah para ibu kita
memangtidak sehebat Khadijah r.a. atau Aisyah r.a. dalam sejarah dunia. Dia pun
bukan Kartini yang mampu menghadirkan inspirasi bagi perjuangan wanita
senusantara. Namun, ibunda memiliki kisah hebat bagi anak-anaknya tentang hidup
dan perjuangannya. Dia pun mampu menjadi inspiratorbagi buah hatinya dalam
menjalani kehidupan dengan segala godaan yang menerpa. Dia tetap akan menjadi
sosok yang istimewa karena hanya ditelapak kakinya kita bisa temukan surga.